Senin, 01 November 2010

UCAPAN DAN EJAAN

A. Ucapan
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah bahasa kedua. Para penutur yang berbahasa Indonesia, bahasa Indonesia mereka terpengaruh oleh bahasa daerah yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu dapat berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat jelas ialah dalam bidang ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.
B. Ejaan
1. Pengantar
Ejaan penting sekali artinya dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa Indonesia produktif tulis. Dalam tulis-menulis orang tidak hanya dituntut untuk dapat menyusun kalimat dengan baik, memilih kata yang tepat, melainkan juga mengeja kata-kata dan kalimat tersebut sesuai dengan ejaan yang berlaku. Dalam surat-surat pribadi dan kalimat catatan harian misalnya, ketaatan dalam EYD tidak mutlak. Dalam karangan ilmiah, dalam makalah, dan dalam surat-surat perjanjian, kaidah ejaan harus betul-betul ditaati.
Sebelum, EYD diumumkan, dalam tulis menulis dipergunakan Ejaan Soewandi atau ejaan Republik. Ejaan tersebut diumumkan berlakunya terhitung mulai 19 maret 1947. sebelum ejaan Soewandi berlaku Ejaan Van Ophuysen yang ketentuannya dimuat dalam Kitab Logat Melajoe yang disusun dengan bantuan Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’Mur dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dinyatakan mulai berlaku sejak tahun 1901, sebelum ejaan Van Ophuysen berlaku dalam tulis menulis dalam bahasa Melayu, digunakan huruf
2
Jawi atau Arab Melayu dan juga dengan huruf Latin dengan ejaan yang tidak
teratur.
2. Penulisan Huruf
a. Penulisan Huruf Kapital
Sudah kita ketahui bahwa huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat yang baru. Di samping itu huruf kapital juga digunakan sebagai huruf awal pada nama diri. Ucapan langsung juga diawali dengan huruf kapital.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab suci. Untuk Tuhan kata gantinya pun ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
SemogaDia tidak melupakan hamba-Nya
HanyaEng k aulah yang kami sembah.
Dalam kaitanya dengan nama diri, gelar kehormatan, keturunan, atau
kagamaan, juga ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
Nabi Ibrahim
Haji Agus Salim
Sultan Hasanudin
Tentu saja terpisah dari nama diri, dalam pengertian umum, huruf-huruf
tersebut ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan
Tahun ini dia pergi naik haji.
Nama jabatan juga ditulis diawal dengan huruf kapital apabila dikaitkan
dengan nama instansi atau nama daerah sebagai pengganti nama diri.
Contoh:
Gubernur DKI Jakarta
Rektor Universitas Gunadarma
Nama diri atau nama lembaga yang terdiri atas beberapa kata, kata-kata tersebut diawali dengan huruf kapital kecuali apabila kata tersebut berupa kata tegas.
Contoh : Amir Hamzah, Halim Perdana Kusuma, Sapardi Djoko Damono
Nama lembaga contohnya :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
3
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Kata-kata yang menunjukkan hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, paman, huruf awalnya ditulis dengan huruf kapital, apabila digunakan sebagai kata sapaan atau kata yang digunakan untuk menyebut lawan bicara.
Kata “anda”yang dalam Pedoman Ejaan yang Disempurnakan terbitan yang lama cukup ditulis dengan huruf kecil dalam edisi tahun 1988 ditetapkan harus diawali dengan huruf kapital. Perlu dijelaskan bahwa kata anda bukanlah kata sapaan melainkan betul-betul merupakan kata ganti seperti halnyakamu dan
engkau. Jadi dengan ditetapkanya penulisan “Anda” yang diawali dengan huruf
kapital tidak ada lagi kata “Anda” yang diawali dengan huruf kecil.
Kemudian kata-kata yang digunakan dalam pengertian khusus harus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata-kata dengan pengertian umum ditulis dengan huruf kecil. Kata presiden, gubernur, universitas, atau fakultas misalnya, dalam pengertian umum ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
Suatu negara yang berbentuk republik itu dikepalai oleh seorang
presiden.
Suatu provinsi dikepalai oleh seorang gubernur
Dalam pengertian khusus kata-kata tersebut diawali dengan huruf kapital.
Misalnya:
Presiden Republik Indonesia akan melawat ke luar negri.
Ia diterima menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma tahun kuliah 2003/2004.
Nama diri yang kemudian menjadi nama jenis, tidak perlu ditulis dengan
huruf kapital.
Contoh:
Ayah membeli mesindiesel.
Adik gemar sekali pisangambon
Berapa harga seikat rambutanaceh?
Ibu membeli garaminggris.
Nama diri yang biasanya diawali huruf kapital itu juga ditulis dengan huruf
kecil apabila diapit dengan awalan atau akhiran.
Contoh:
Ucapankeinggris-inggrisan.
4
Masalah-masalahketuhanan jangan dicampuradukkan
dengan masalah-masalah keduniaan.
b. Huruf Tebal dan huruf Miring
Seperti halnya nama lembaga, judul buku atau karangan kata-katanya harus diawali dengan huruf kapital. Kecuali yang berupa kata tugas. Berbeda dengan nama lembaga, judul buku atau nama majalah, harus ditulis dengan huruf tebal. Apabila ditulis dengan tangan kata-kata yang merupakan judul buku ini harus diberi garis bawah.
Contoh:
Tata Bahasa Baku Indonesia
Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Contoh penulisan nama majalah:
Pengajaran Bahasa dan Sastra
Pembinaan Bahasa Indonesia
Hukum dan Keadilan
Judul naskah yang belum diterbitkan sebagai buku seperti naskah skripsi,
tesis, atau disertai cukup ditulis dalam tanda petik (“___”)
Contoh:
“Ejaan yang Benar dalam bahasa Indonesia “.
“Frase Nomina dalam bahasa Indonesia”.
Judul-judul tersebut kalau dicetak ditulis dengan huruf miring.
Contoh:
“Ejaan yang Benar dalam bahasa Indonesia“.
“Frase Bilangan dalam bahasa Indonesia”.
Judul karangan yang dimuat dalam majalah atau dalam buku kumpulan karangan, atau judul satu bab dari suatu buku yang harus ditulis dengan huruf miring, kalau diketik atau ditulis tangan di antara tanda petik.
Contoh:
Karangan Djoko Kencono yang berjudul “Penyempurnaan
Ejaan Bahasa Indonesia” dimuat dalam buku Bahasa dan
Kesustraan Indonesia sebagai Cermin Manusia Indonesia
Baru.
Huruf miring juga dipergunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan
kata, bagian kata atau kelompok kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar